Peretasan terhadap Sony Pictures
Entertainment terjadi pada 24 November 2014. Hari itu para karyawan perusahaan
perfilman itu menemukan kejutan aneh: sebuah gambar tengkorak warna merah
muncul di komputer-komputer mereka.
Bersama dengan itu, tampil juga pesan
bahwa ada rahasia perusahaan yang akan dibocorkan. Email perusahaan pun
ditutup, akses VPN bahkan Wifi dipadamkan seiring tim admin IT mereka berusaha
memerangi penyusup itu.
Selanjutnya terjadi kehebohan besar.
Kelompok peretas yang mengaku sebagai Guardian of Peace (GoP) pun menyebarkan
lebih dari 40GB data rahasia perusahaan tersebut.
Di antara data yang bocor itu
termasuk data medis karyawan, gaji, tinjauan kinerja, bayaran untuk para
selebriti, nomor jaminan sosial, serta salinan beberapa film yang belum
dirilis.
Ada dugaan bahwa peretasan ini masih
akan berbuntut panjang. Para peretas mengklaim ada total 100 TB data yang
berhasil mereka curi, termasuk seluruh database email. Data 40GB yang sudah
dibocorkan, hanyalah bagian kecil dari itu.
Terkait peretasan ini, Amerika
Serikat (AS) mengumumkan bahwa pelakunya adalah Korea Utara. Namun tuduhan itu
dibantah. Bahkan negeri komunis itu sempat menawarkan kerjasama untuk
menyelidiki pelakunya.
https://dataforgery2015.wordpress.com/2015/05/07/contoh-kasus-data-forgery-i/
https://dataforgery2015.wordpress.com/2015/05/07/contoh-kasus-data-forgery-i/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar